Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Hanya Tumpukan Lemak, Ini Penyebab Perut Buncit pada Lansia

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
ilustrasi lansia (pixabay.com)
ilustrasi lansia (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sering melihat orang lanjut usia atau lansia berperut buncit? Hal itu kondisi yang wajar. Sebabnya adalah lansia cenderung lebih banyak menyimpan lemak, dibandingkan anak muda. Tapi sebenarnya, lemak bukanlah satu-satunya penyebab perut buncit pada lansia.

Tapi ternyata lemak bukan satu-satunya alasan lansia mengalami perut buncit. Berikut ini 7 penyebab perut buncit pada lansia yang perlu Anda ketahui.

1. Asites

 

Asites atau penumpukan cairan di perut bisa terjadi sebagai akibat dari adanya gangguan pada hati, seperti sirosis. Sirosis bisa terjadi, apabila hati Anda mengalami kerusakan atau perlukaan yang parah.

Saat asites pertama kali muncul, Anda mungkin tidak akan merasakan gejala apapun. Namun, seiring berjalannya waktu, cairan akan semakin menumpuk dan menyebabkan perut lama-kelamaan terlihat membesar, dan membuat Anda tidak nyaman dan sesak.

2. Hormon dan penuaan

Jika wanita lebih cenderung menumpuk lemak di area paha dan pinggul, maka lain halnya dengan pria. Penumpukan lemak berlebih pada pria, cenderung terlihat di area perut.

Pria yang berusia di atas 40 tahun akan mengalami penurunan produksi hormon testosteron. Sehingga, kelebihan kalori yang dimiliki, akan disimpan sebagai lemak visceral.

Lemak visceral, yang juga dikenal sebagai lemak aktif, adalah lemak yang tersimpan di rongga perut dan dapat memengaruhi fungsi hormon di tubuh. Lemak visceral tidak hanya menyebabkan perut buncit, tapi juga bisa meningkatkan risiko komplikasi diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

3. Gaya hidup yang kurang aktif

Gaya hidup yang kurang aktif disebut juga sebagai gaya hidup sedentary. Jika kurang berolahraga atau kurang bergerak, maka lemak akan tertumpuk di perut, dan membuat perut menjadi buncit.

Melakukan gaya hidup lebih aktif, bukan berarti Anda harus menjadi atlet atau berolahraga setiap saat. Anda cukup menyisihkan waktu 150 menit per minggu atau sekitar 20 menit per hari untuk lebih banyak bergerak.
Mulailah dari gerakan-gerakan sederhana, seperti lebih banyak berjalan atau naik tangga.

4. Intoleransi laktosa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak mampu mencerna laktosa, zat gula yang terdapat pada susu sapi. Beberapa gejala yang bisa muncul akibat kondisi ini, di antaranya adalah rasa kembung dan penumpukan gas di perut.

Gejala-gejala tersebut, kemudian dapat membuat perut terlihat lebih buncit. Jika melihat pembesaran di perut, 2 jam setelah mengonsumsi susu maupun produk olahannya, maka kemungkinan Anda memiliki intoleransi laktosa.

5. Irritable bowel syndrome

 

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah penyakit kronispada saluran pencernaan, yang menyebabkan kram dan nyeri di perut. IBS juga dapat menyebabkan perut terasa kembung dan penuh dengan gas. Hal ini yang membuat IBS juga menjadi salah satu penyebab perut buncit pada lansia.

6. Pola makan kurang sehat

Mengonsumsi jenis makanan maupun minuman yang kurang sehat memang bisa memicu penumpukan lemak di tubuh. Namun, jenis-jenis makanan maupun minuman tertentu, lebih mungkin menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di perut.

Jenis asupan tersebut di antaranya soda, minuman berenergi dalam kemasan, dan minuman kemasan rasa buah. Selain itu, makanan seperti roti tawar dan pasta, juga disebut bisa memicu penumpukan lemak di perut.

7. Kebiasaan buruk

Memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, tidak hanya merugikan untuk kesehatan paru-paru Anda. Kebiasaan ini juga bisa menyebabkan penumpukan lemak di perut.

Selain merokok, begadang atau justru terlalu sering tidur, juga dapat menyebabkan perut menjadi buncit. Stres, meski terlihat tidak berhubungan, ternyata juga dapat memicu penumpukan lemak di perut.

Sebab saat stress, tubuh akan lebih banyak mengeluarkan hormon kortisol, yang dikenal berkaitan dengan penumpukan lemak di perut.

SEHATQ.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

1 hari lalu

Ilustrasi mengompol. Qsota.com
Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

6 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

9 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

12 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

19 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

20 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

23 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

23 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.